Menulis adalah sebuah kegiatan yang tak asing lagi bagi siapa pun. Semenjak kita kecil telah diajarkan untuk dapat menulis dengan baik dan benar. Namun terkadang kita kurang mengerti arti dari kegiatan menulis tersebut. Lalu, kegiatan menulis itu memiliki arti seperti apa?
Menulis merupakan sebuah proses dari sebuah kreativitas dalam bentuk sebuah tulisan. Selain itu, menulis juga dapat menjadi media untuk menuangkan segala ide,gagasan, pikiran, perasaan pendapat, kehendak dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis terhadap pihak lain.
Untuk membangun kebiasaan menulis, kita membutuhkan tiga hal utama, yaitu keinginan, disiplin diri, dan keuletan. Ketika keinginan menulis sudah ada dalam diri, maka tidak akan ada muncul rasa tertekan dan terpaksa. Sedangkan disiplin diri akan membantu seseorang untuk bersikap tegas agar mampu mendorong dirinya dalam membangun kebiasaan menulis.
Lain halnya dengan keuletan berarti harus terus bersabar dalam setiap usaha agar membuat kualitas tulisan hingga mencapi hasil yang memuaskan. Setelah kita memiliki keiga hal tersebut maka kita perlu untuk meningkatkan kemampuan menulis.
Berikut tips-tips untuk meningkatkan kemampuan menulis yang harus kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penulis :
Membaca dengan Teratur
Nah, penulis yang baik merupakan pembaca yang baik. Kegiatan menulis berhubungan erat dengan kegiatan membaca. Membaca dapat memberikan pengetahuan yang dapat dituangkan kedalam sebuah tulisan. Dengan begitu, secara tidak langsung akan membantu kita dalam menyusun sebuah tulisan. Tidak hanya itu saja membaca dapat menjadi sarana bagi kita untuk menyusun kalimat efektif.
Belajar Menulis sesuai EYD
Kini saatnya untuk membiasakan diri selalu menggunakan kata-kata baku dalam menulis agar tulisan mudah dibaca. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) kini dapat dipelajari dengan praktis dan dimana saja menggunakan layanan internet. Mudah dan gampang kan.
Evaluasi Setiap Selesai Menulis
Ini sangat penting agar untuk selalu melakukan evaluasi dikarenakan akan membantu dalam menghasilkan kalimat atau paragraf yang baik. Evaluasi ini meliputi pemeriksaan terhadap kebenaran ejaan, ada tidaknya kalimat rancu, penghapusan kalimat yang tidak perlu dan sebagainya.
Kalau menurut saya sih, evaluasi ini bisa dibilang dengan Self Editing. Dimana kita perlu melakukan perbaikan terhadap tulisan yang sudah rampung. Agar menghasilkan tulisan yang ciamik dan keren serta dapat diterima oleh akal. Karena ini merupakan hal yang sangat penting bagi penulis.
Gunakan Kalimat Aktif-Pasif dan Kalimat Kompleks
Kedua hal ini akan mempengaruhi tampilan dari sebuah tulisan yang telah dibuat. Sebagai penulis sangat disarakan untuk selalu menggunakan kalimat aktif dan pasif agar lebih bervariasi. Terlalu sering menggunakan kalimat pasif bukanlah sesuatu kesalahan yang dapat membunuhmu, namun bisa membuat tulisanmu menjadi buruk.
Sedangkan untuk menggunakan kalimat kompleks, dapat memberikan warna pada tulisan kita. Kalimat kompleks ini biasanya divariasikan dengan kalimat sederhana agar dapat menghasilkan tulisan yang bermutu tinggi. Mungkin bisa dibilang dengan sastra yang menggunakan bahasa majas atau kiasan tinggi.
Ternyata dari penjelasan diatas kalau menulis itu asyik. Asyik karena kita bisa mengajak orang lain agar pintar, kritis, dan mengajak untuk peduli dengan sesama hanya melalui sebuah tulisan yang menyentuh. Bagaimana, masih mau menjadi penulis enggak?...
Asyik dan menantang karena disana kreativitas sangat diuji. Bahkan menulis komentar pun akan terus memaksa diri untuk berkreasi.
ReplyDeleteDisebut berat, ya berat, apalagi pada saat awal memulai. Meskipun demikian, kalau sudah terbiasa, justru terkadang ketagihan dan sulit dihentikan.
Iya nih bang Anton menantang banget plus asyik juga walaupun seperti kata abang diawal terasa berat tapi lama kelamaan menjadi hal yang biasa bahkan bisa membuat ketagihan.
DeleteUntuk struktur kalimat yang benar dan baik, kadang suka ngalor ngidul akhirnya enggak rapi. Ada saja kalimat yang suka-suka sendiri. Tapi bagaimanapun menulis jadi kebiasaan yang menyenangkan ya kak.
ReplyDeleteIya donk tapi ada baiknya itu membiasakan menggunakan kata atau kalimat yang baik dan benar.
Deletedulu aku takut nulis karena guru bahasa indonesiaku killer bgt. hobinya marah2, perfeksionis, gk ada titiknya aja bisa jadi kaya tom si kucing yang nyari jerry si tikus wkwk. lama kelamaan aku suka nulis karena g ada yg ngoreksi di diary, tanpa sadar didikan guru smp ku itu jg mempengaruhi menulisku untuk lebih memperhatikan self editing. hihi
ReplyDeleteSebenarnya sih guru tersebut ada baiknya akhirnya ilmu beliau kepake kan sekarang.
Deletekatanya sih, semakin mengerti bagaimana seseorang mempergunakan bahasa ibunya dengan baik, semakin mudah juga dia mempelajari bahasa asing.
ReplyDeleteSaya sendiri kurang terampil di bahasa, jadi harus banyak membaca berita di koran juga salah satunya untuk memperkaya kosa kata.
Iya benar mbak Renov. Selalu belajar terus dan terus walaupun belum puas.
DeleteEvaluasi setelah selesai menulis itu bener banged Koh... soalnya menulisnya sih cuma sekali tp mengeditnya bs sampai 10x hehe... Btw sejak 2015 kita pakainya PUEBI untuk menggantikan EYD kan Koh.
ReplyDeleteNah, oleh karena itu nulisnya sebentar tapiiii editnya bahkan bisa berbulan-bulan. Jadi yah gitu deh mbak.
DeleteMauu, menulis jadi terapi juga Koh, tapi utk menulis buku atau blogpost memang perlu banget self editing biar yang baca jadi nyaman, pesan pun tersampaikan
ReplyDeleteSelf editing itu yang harus kerja keras. Hehe.. aku sering lama-lama di editing itu Koh. Malah sering mengubah tulisan. Hehe..
ReplyDeleteEh, Koh. Kalimat kompleks itu yang kayak gimana ya? Hehe..
Menulis emang asyik, bang. Aku bayar kuliah, dapat jodoh dan sekarang dapat uang dari nulis. Hehe..
ReplyDeleteAku masih bingung koh.... Enaknya menulis sesuai EYD apa sesuai yang enak dibaca sehari2... Tapi kayaknya memang harus belajar ya sesuai eyd tapi enak dibaca sesuai dengan bahasa sehari2...
ReplyDeleteMasih bingung motivasi menulis apa. Soalnya saya masih money oriented.
ReplyDeleteOiya, ejaan baku bahasa Indonesia sekarang bernama PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) kakk, bukan EYD lagi. Ini sejak tahun 2015 ditetapkannya.
saya lupa kayanya apa aja yang masuk kedalam kalimat aktif dan pasif. nampaknya harus belajar bahasa indonesia lagi
ReplyDeleteSaya juga suka menulis, tapi kalau disuruh editing itu malas banget. Butuh sentilan dan teguran bila ngeditnya
ReplyDeleteKokoh ini apa guru bahasa indonesia yaa?? Hehe
ReplyDeleteMenulis dari dalam hati itu yang paling asyik dan mudah menurutku ... sehingga, itulah kenapa alasan dari isi blog aku curhatan semua. ahhahah.
ReplyDeleteYup setuju koh hendra... menulis mengasyikan.. bahkan beberapa menggunakan menulis sebagai terapi utk sembuh....
ReplyDelete