Bagi saya yang bekerja tidak terikat waktu alias freelancer, setiap hari adalah hari libur. Oh, iya kecuali kalau ada tugas yang menghadang terpaksa dengan berat hati liburnya yah diundur. Hmmm, tidak masalah kan tidak terikat waktu kapan pun bisa liburan.
Nah, kali ini saya tuh sedang liburan yahhh, tak jauh-jauh. Cukup keliling kota Balikpapan kita akan menemukan tempat wisata tersembunyi. Tau-tau sudah menjadi viral di media sosial. Tidak bisa dibayangkan bahwa media sosial memberi peran untuk mempromosikan tempat wisata tersebut secara gratis.
Jangan lupa sebelum berkeliling Balikpapan, periksalah keadaan kendaraan bermotor sebelum hal-hal tidak diinginkan terjadi. Selanjutnya siapkan kamera untuk mendokumentasikan segala hal unik disekitar kita. Jangan lupa tas kecil untuk barang berhargamu sampai jangan hilang repot nanti.
Oh iya, hampir lupa siapkan juga uang jajan untuk beli salome plus biaya lainnya, ini perlu disiapkan agar nanti kalau lapar tidak kebingungan mencari camilan hanya sekedar mengganjal perut. Satu lagi jangan lupa sunblock denga SPF yang tinggi, agar kulit terlindung dari sengatan sinar matahari Balikpapan yang super panas.
Ok, sudah siap belum, kalau belum siap saya tunggu 15 menit lagi. Kalau belum siap juga saya tinggal benaran. Kemana kita akan melabuhkan motor ini? Terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai lancar. Hingga sampai ketujuan dengan selamat dan tanpa kendala apapun.
1. Pantai Monpera
Dibawah teriknya matahari sore akhirnya sampailah tempat pertama yang dituju. Dari kejauhan terdengar deburan ombak dan suasana yang sejuk dihiasi taman bunga yang indah. Namun, untuk memasuki kawasan tersebut tidak lah gratis. Pastinya disemua tempat wisata tidak ada yang gratis pastinya semua berbayar.
Ini dia daftar harga karcis masuknya, murah meriah kannnn. Tidak menguras kantongmu kok. Jadi buruan bersantai bersama keluarga. Kalau soal perut yang lapar tenang disana tuh, banyak yang jualan makanan. Banyak yang jualan berbagai macam makanan disana jadi enggak perlu takut akan kelaparan.
Jadi enggak perlu repot membawa makanan dari rumah. Cukup hanya bawa tikar saja, dan kalau enggak mau repot banget cukup saja membawa diri karena penjual makanan telah menyediakan terpal gratis tanpa dipunggut biaya untuk istirahat sambil makan.
Namun, sangat disayangkan kesadaran para penjual ditambah dengan kesadaran para pengunjung akan sampah sangat rendah sekali. Dampak dari sampah yang menumpuk mengakibatkan berkurangnya keindahan serta menimbulkan bau yang tak sedap. Selain itu adanya tempat sampah jarang terlihat disetiap sudut.
2. Pantai Kemala
Kita bergeser dikit dari pantai monpera menuju pantai yang cantik dan bersih ini. Tinggalin tuh motor di monpera, cukup hanya melipir alias jalan kaki saja kita akan sampai pas di gerbangnya. Masuk dan seperti biasa jangan lupa beli karcis masuk.
Saat memasuki pantai kemala atau yang lebih dikenal dengan Kemala Beach kita disambut dengan hamparan pasir putih nan bersih dan deretan bangku panjang dan meja makan. Tidak hanya itu saja, disini terdapat food coard dengan mengusung tema nuansa bali.
Wahhhh iya, saya lupa memfoto perincian karcis masuknya, jadi enggak tau deh berapa biayanya. Hmmm, setelah searching di mbah Google akhirnya menemukan juga perinciannya walau sedikit kurang jelas terbaca. Tapi, tak apa-apa lah biar tak jelas tapi masih sedikit bisa dibaca.
Yah, kalau dilihat-lihat harganya cukup relatif dengan karcis pantai monpera. Tak perlu khawatir lagi soal menguras kantong hanya untuk karcis masuk dan parkir. Tapi, kalau soal makanan disini yah, agak mahal sih, sehingga menurut saya sih, nih pantai cocok dikunjungi oleh kalangan menengah keatas.
Dan kita kembali melipir kali ini agak jauh jadi kita pakai motor yang telah sekian lama terpakir di pantai monpera. Jarak antara pantai kemala dengan pantai kemala lumayan jauh sih. Ada sebuah pantai yang dikelola oleh perusahaan minyak terbesar di Indonesia.
3. Pantai Kilang Mandiri
Yang terakhir nih ada pantai kilang mandiri. Yup, pantai yang satu ini beda dari yang lain dikarenakan ada live musik setiap sore. Dan tempat ini ramai dengan anak muda yang sedang bercengkrama saling bercanda dan tawa. Tau enggak grup band PADI pernah mengadakan konser disini loh.
Makan lagi makan lagi, jangan khawatir deh, disini pun tersedia foodcourd yang bisa kamu-kamu pesan. Namun, dengan harga yang cukup yah bisa dibilang sangat mahal. Oleh karena itu pengelola harus memberitahukan kepengunjung agar tidak membawa makanan dari luar.
Tuh, kan hampir saja lupa. Mengenai karcis masuknya di pantai ini tidak ada tapi per orang dikenakan tarif 5000 rupiah per orang dan dipersilakan untuk mengambil minuman yang telah disediakan pengelola pantai tersebut. Kalau menurut kacamata saya itu sudah mahal banget apa bila satu orang kena harga segitu bagaimana kalau yang membawa rombongan beramai-ramai.
Kalau mengenai parkir yahhh, bisa dibilang pukul rata untuk motor dan mobil. Cukup dengan 2000 rupiah saja sudah aman terkendali. Waktunya sudah mendekati adzan maghrib, saatnya menunaikan panggilan Allah SWT. Dan kembali ku pacukan motorku melewati bundaran yang terkenal dengan tugu Australia dan menuju ke Masjid Istiqomah.
Dan perjalanan pun berkahir. Setelah selesai sholat maghrib kembali si kuda besi ku pacu dengan penuh kehati-hatian agar sampai selamat dirumah. Jadi liburan kali ini tidak mengeluarkan uang yang banyak. Tidak perlu pusing mencari penginapan (red : hotel), dan tak perlu pusing untuk mencari tiket pesawat yang mahal.
Disekitar kita banyak kok tempat-tempat yang indah, asalkan kita selalu uptodate mengenai hal-hal yang baru disekeliling kita. Termasuk mengenai hal-hal yang berbau dengan pariwisata di daerah tempat tinggal kita. Everyday is holiday for me jadi yahhh, have fun guyssss.
P.S : foto di pantai monpera yang ada patungnya itu, sekarang patungnya sudah tidak ada lagi. Dikarenakan sesuatu hal jadinya menghilang.
Harga masuknya murah banget ya
ReplyDeleteIni lama perjalanannya jauh dari kota atau biasa saja jaraknya? Kalau kayak Banyuwangi ada pantai yg berada masih di dalam kota juga, jadi tidak sampe 1-2 jam untuk sampe pantai
Iya murah banget mbak, enggak jauh sih sekitar 30-45 menit sampai sudah dilokasi yang dituju.
DeleteAsik banget bisa liburan setiap saat jadinya ya hehehe. Tapi sekarang hati-hati mas, lagi dibatasi perjalanan ke daerah
ReplyDeleteHehehehehe, iya nih sekarang harus lockdown dulu berdiam diri dirumah saja takut tertular dengan Covid-19
DeleteJadi freelancer memang asyik, kerjanya tidak terikat waktu jadi lebih leluasa untuk memilih liburan. Tempat liburannya sangat recomended banget nih, pemamdangannya bagus tiketnya murah lagi. ..
ReplyDeleteItulah Freelancer, sebenarnya masih banyak tempat wisata di Balikpapan tapi saya belum bisa menulisnya disini karena masih banyak yang penting ditulis.
Deletebaca ini aku jadi pengen ke pantai, udah lama gak mendapatkan vitamin sea ^^
ReplyDeleteAyo ke pantai mbak, menghilangkan penat di badan saat habis bekerja. Dengan sebutir kelapa muda kita bisa menikmati sunset.
DeleteBagus-bagus pantainya Koh. Apalagi pantai Kemala itu, pasirnya putih dan landai lagi. Enaknya ke pantai itu menurut saya sore, biar gak panas kali cahaya mataharinya
ReplyDeleteIya bang, enak sore mendekati maghrib dimana kita bisa menikmati sunset dengan segelas es kelapa.
DeleteJadi pengen kelapa mudah deh. Pantainya cantik cantik ya. Tiket masuknya juga tidak terlalu mahal
Deleteiya nih, mbak Dyah nyantai sambil menikmati es kelapa muda dan ditemanin dengan pisang gapit gula aren enakkkk banget.
DeleteTiap ngelihat pantai tuh jadinya adem. pantai punya Balikpapan ini bersih dan rapi. Btw jadi penasaran kenapa patungnya hilang? XD
ReplyDeletePatung itu rubuh mbak saat Balikpapan diterpa hujan badai. Sepertinya kontruksi dari patung tersebut hingga mengalami hal tersebut.
Deletehuah kangen kalimantan lagiii, udah lama banget gak kesana, terakhir ke derawan selama 3 hari hihi. bagus-bagus ya emang pantai disana bisa jadi wish list traveling selanjutnya nih. terima kasih ya infonyaa.
ReplyDeleteSama-sama mbak, wah mbaknya pernah ke Kalimantan yah. Ayo, kesini mbak kita mengarungi kota minyak dengan keluarga besar Balikpapan Blogger.
DeleteJadi freelancer memang serba fleksibel ya mas. Bahkan di musim virus saat ini, pekerjaan freelancer tetap jalan terus karena sebagian besar pekerjaan bisa dilakukan di rumah.
ReplyDeleteIya mbak Mutia, apalagi ada perintah untuk larangan keluar rumah alias lockdown. Jadi deh dirumah saja.
DeleteKan aku jadi pengen ke pantai as soon as posible. Maklum freelancer juga bisa sih atur waktu lebih bebas
ReplyDeleteAyo mbak Vika ke pantai, tapi setelah masa lockdown berakhir baru deh mandi di pantai sepuasnya
DeleteMurah murah ya tiket masuknya. Padahal kudenger2 balikpapan termasuk kota yg biaya hidupnya tinggi ya? Pgn jalan2 ke sana deh, tp harus bawa banyak2 sunblock nih hihi
ReplyDeleteMurmer, kalau yang mahal itu pantai manggar mbak. Yup memang biaya hidupnya tinggi sekali di Balikpapan.
DeleteAku terakhir ke Kalimantan itu 2013 dan kangen euy dengan suasananya.. Kebetulan sudah pernah ke semua provinsinya, tetapi belum pernah yang memang jalan-jalan... ya karena urusan pekerjaan lapang sih.. Semoga kapan hari bisa mampir jalan-jalan kesana ya Mas :)
ReplyDeleteInsya Allah mas Ari semoga Allah menijabah doanya dan kita (beserta keluarga besar Balikpapan Blogger) bisa jalan-jalan dikota minyak ini.
DeleteYa Allah itu harga tiket masuk ke Pantai Monpera dan Kemalanya murah banget. Pasir pantainya juga putih banget ya. Hehhe BTW saya hampir selalu membaca 'Monpera' jadi 'Menpora'. Heheh
ReplyDeleteIya, mbak tapi kalau makin keselatan mulai mahal tiket masuk ke pantai disana mbak. Namun tetap penuh dengan keindahan juga sih pantainya.
Deleteternyata di Balikpapan ada banyak tempat wisata yang asik. terima kasih, artikelnya mantap, fotonya keren-keren..
ReplyDeleteSama-sama mbak, ini baru seberapanya saja, masih banyak lagi tempat wisata di Balikpapan yang belum ditulis mbak.
DeleteAku belum pernah ke Balikpapan Kak, suamiku penah pendidikan 6 bulan di sana dulu saat masih lajang. Wah, banyak ya tempat wisatanyanya jadi pengin ngelist dulu, kalau ada rejeki nanti
ReplyDeleteOk mbak Dian, ditunggu yah nanti kita bersama keluarga besar Balikpapan Blogger jalan-jalan bersama-sama
DeleteWaah saya penasaran dengan tugu australi. Kenapa ada di Bengkulu dan sejarah gimana tuh koh.
ReplyDeleteBesok-besok diulas ya koh, hihihih jd penasaran nih
Aduh paling gak bisa liat pantai dengan pasir putih kayak gini. Rasanya pengen ikut liburan juga. ðŸ¤ðŸ¤
ReplyDeleteaku lamaaa tak merasakan vitamin sea, menunggu semuanya membaik nih baru ingin beneran liburan ke pantai. Dan ini pantai di Balikpapan cantik-cantik semua dan harga masuknya muraaah, aku pengen banget k Pantai Kemala nih
ReplyDeleteEnaknya jadi freelancer emang tidak terikat jam kerja ya, kak, tinggal atur waktu kerja sendiri aja di rumah. Sisa waktu lainnya bisa dipakai jalan-jalan. Jadi berharap badai corona segera berlalu biar bisa jalan ke pantai lagi nih
ReplyDeleteSaya belum pernah ke Kalimantan hanya sering mendengar atau membaca keindahan lokasi wisatanya. Pantai - pantainya cantik - cantik ya ��
ReplyDeletebaca ini jadi keingat saat pertama kali aku ke pantai, jadi pengen ke pantai lagi, apa lagi di sini biaaya masuknya sangat terjangkau. tungu orang boyolali main ke pante mu
ReplyDeleteBalikpapan banyak pantai yg cantik ya koh, duhh semoga bisa kesana, btw pinter banget pengelola, masuk murah tapi gak boleh bawa makanan jadi kalau laper mau gak mau beli hihihi
ReplyDeleteMau juga dong everyday is holiday, bagi dong tips freelance kecehnya biar bisa ngikutin jejak holiday is no limit time
ReplyDeleteEveriday is Holiday... kayaknya asik banget, tiap hari bisa mengunjungi ke berbagai tempat wisata.. dan hal ini bisa dilakukan oleh para blogger...
ReplyDelete