"STOP! PENGGUNAAN KERTAS."
Saat ini penggunaan kertas dalam keseharian kita merupakan benda wajib yang harus ada. Tidak hanya dirumah tapi digunakan pula di instansi pendidikan, di perkantoran atau pun di tempat lain yang menggunakan kertas sebagai media pencatat.
Kita bisa menjadi bagian dari gerakan paperless dengan mengurangi (red : membatasi) penggunaan kertas atau bahkan menghentikan penggunaan kertas dan beralih ke penggunaan tekhnologi masa kini. Adapun cara untuk mengurangi penggunaan kertas untuk media pencatatan yaitu :
1. Membatasi Penggunaan Kertas
Penggunaan kertas memang tidak bisa dihilangkan secara langsung, namun dengan membatasi jumlah penggunaan kertas dapat menjadi sebuah pilihan. Membatasi jumlah penggunaan kertas menjadikan kita lebih cermat, hemat, dan cerdik dalam menggunakan kertas yang ada.
Ada baiknya untuk mencatat informasi penting merupakan salah satunya, sedangkan untuk iformasi lain dapat dicatat di media digital. Nah, dengan menggunakan kertas bekas juga dapat menjadikan solusi lain dalam kondisi tersebut. Ini bisa diterapkan di kantor-kantor .
2. Menggunakan Kertas Dua Sisi
Selain dengan membatasi penggunaan kertas, kita juga bisa menggunakan dua sisi kertas untuk mencetak dokumen-dokumen yang hanya bersifat draft atau hal-hal yang tidak terlalu penting. Dengan menerapkan hal tersebut, dapat menghemat penggunaan kertas hingga 50%.
Coba bayangkan seperti kita menulis 100 lembar, dengan menggunakan dua sisi kertas kita hanya perlu menggunakan 50 lembar kertas saja. Hemat kan, dengan menggunakan kedua sisi kertas kita juga bisa menghemat pengeluaran untuk membeli kertas.
3. Mengatur Dokumen Sebelum Cetak
Pernah enggak sih, mengalami kondisi dimana untuk mengharuskan kita mencetak dokumen ke media cetak. Sehingga kita terpaksa menggunakan kertas. Meskipun begitu, kita juga masih bisa berkontribusi terhadap gerakan paperless dengan selalu mengatur dokumen yang akan dicetak.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan seperti memperkecil margin dokumen atau font-size sehingga dapat lebih banyak memuat huruf dalam satu halaman. Seperti kita mengkompres file agar menjadi kecil dan cukup digunakan dalam pembuatan file tersebut.
4. Mengalihfungsikan Media Cetak Menjadi Media Digital
Dokumen yang dalam bentuk kertas sangat rentan sekali untuk mengalami kerusakan atau bahkan hilang. Kejadian tersebut dapat kita minimalisir dengan memidahkan dokumen cetak ke dokumen ditigal. Dengan begitu, selain dokumen tidak mudah hilang, kita juga dapat mengakses dokumen tersebut kapan saja.
Cloud storage merupakan salah satu media penyimpanan dokumen yang dapat kita gunakan dengan sesama, seperti Google Drive ataupun Dropbox dan masih banyak lagi tempat penyimpanan dokumen secara digital. Tinggal kita yang memilih untuk penggunaan penyimanan.
5. Manfaatkan E-mail
Yang terakhir ini kita dapat manfaatkan untuk mengirimkan dokumen-dokumen yang tidak perlu bukti fisik (cetak). Selain dapat menghemat kertas, terdapat juga beberapa manfaat lain yang bisa didapat, seperti lebih efektif dalam pengiriman dokumen dari segi waktu dan biaya.
Email juga dapat dimanfaatkan sebagai penggati surat untuk berkomunikasi antar sesama. Mengirim undangan diskusi atau seminar merupakan salah satu contoh untuk mengurangi penggunaan kertas. Bagi pekerja kantor ini nih yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah kertas.
Tau enggak meniadakan penggunaan kertas secara langsung adalah hal yang mustahil untuk dilakukan, Meskipun begitu, dengan mengurangi penggunaan kertas berarti kita sudah satu langkah menuju gerakan paperless. Saat ini, sudah banyak tindakan nyata yang diterapkan dan berdampak terhadap pengurangan penggunaan kertas.
Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Ayo, kita mulai bergerak menuju dunia tanpa sampah kertas. Biasakan untuk mendaur ulang kertas agar bisa dipakai lagi. Dan jangan lupa deh "BE A PAPERLESS," ok dan gunakan tekhnologi untuk mengurangi penggunaan kertas.
Thats right...but aku masih suka tulis tulis di notebook yang bagus dg kreasi kreasi just for myself piyeee
ReplyDeleteTapi kan bisa di daur ulang mak. Tak sepenuhnya kita bisa lepas dari kertas. Tapi kita bisa mengurangi pemakaiannya.
DeleteDi kantor saya juga hemat kertas banget. Harus bolak balik kalo ngeprint, kecuali keperluan formal, baru deh kertas hvs baru. Karena efeknya memang kurang bagus juga buat lingkungan kalo boros kertas. Kayaknya sudah banyak yang sadar lingkungan ya Koh Hendra
ReplyDeleteIya bang, perlunya kita menjaga dan melestarikan lingkungan dengan cara mengurangi pemakaian kertas.
DeleteSepertinya paperless sudah mulai. Semua surat dinas sudah dikirim lewat Aplikasi WA.
ReplyDeleteKalo dulu, pemberitahuan sekolah sering pake surat untuk dikirim ke orang tua. Sekarang cukup lewat wa. Kalo agak resmi, surat di pdf atau scan dan dikirim lewat wa
Iya bang, perlunya kita menjaga hutan kita dengan cara menjadi paperless, dimana segala penggunaan kertas dikurangi.
DeleteIni yang harus banget gencar kampanyenya karena kertas kan terbuat dari kayu, trus makin habis kalau kertas semakin banyak digunakan. Sedangkan untuk menanam sebatang pohon butuh puluhan tahun tumbuhnya.
ReplyDeleteYup, harus banget ini mah, karena masih banyak menggunakan kertas apa lagi kita sering untuk fotocopy disatu sisi kertas saja.
DeleteMemang kertas perlu ada batasan pemakaian, di tempat kerja saya sdh saya rombak dg sistem digital baik disposisi elektronik dengam integrasi email ke masing mssing staff. Upaya ini selain untuk bumi juga efisiensi anggaran.
ReplyDeleteiya mas, termasuk saya saat mengirimkan tulisan-tulisan ke penerbit terkadang menggunakan e-mail saja. Apabila ada yang meminta hardfilenya saya menolak dengan keras asalkan dia mau menerima hardfile saya dengan kertas bekas.
DeleteSkrg semua serba digital ya kak, trmsk paperless ini. Selama ini sy kasih tugas ke mhsiswa sdh ga pernah nulis dikertas pake nya upload di aplikasi ..lebih cepat dan ringkas .yang pasti ikut jaga lingkungan dnga paperless ini.
ReplyDeleteIya mbak bayu, saatnya untuk perubahaan dalam penggunaan kertas. Dijaman saat ini ada baiknya kita bijak dalam menggunakan kertas.
DeleteSuka banget bacanya
ReplyDeleteSemoga semangat paperless ini makin meluas ya
Makin banyak instansi/lembaga dll yang memilih menyimpan arsip secara digital
Demi hutan dunia, demi bumi
Terima kasih mbak putu, yup demi menjaga kelestarian hutan dunia dan bumi.kita harus berubah agar menjadi paperless.
DeleteJadi inget jaman kuliah dulu..cari kertas bekas yg baru dipake print satu sisi..sya gunakan utk print skripsi..hanya utk bimbingan aja
ReplyDeleteNah iya seharusnya seperti itu. Semoga diinstansi pendidikan akan selalu mengurangi kertasnya.
DeleteSetuju sih. Sebagian kantor udah terapkan paperless, Yg miris tu penggunaan kertas tisu yg makin laris. Tu masuk peperless ga ya hehe
ReplyDeleteIya bang, kini saatnya Indonesia menjadi negeri paperless. Agar hutan terselamatkan
DeleteBagus sekali ya kalau setiap kantor bisa melakukan penghematan kertas. Denfan begitu permintaan akan kebutuhan kertas akan berkurang dan akhirnya bisa mengurangi penebangan pohon juga sebagai bahan baku kertas
ReplyDeleteIya bang jadi mengurangi penggunaan kertas sehingga satu pohon terselamatkan
DeleteSudah banyak dilakukan nie penghematan kertas,maksimalkan internet, termasuk di kantor jadi ga banyak banner file kertas ya.jadi hemat ruang penyimpanan juga kan
ReplyDeleteGood job, Iya nih mbak, semuanya ada hikmahnya semunya menjadi ada tempat untuk menyimpan
DeleteIya benar sekali, hal ini yang sering terlupa. Di era digital ini ada banyak pilihan untuk menulis/menyimpan tulisan(misal google drive). Menyimpan dokumen di google drive jauh lebih aman dibandingkan di kertas. Tidak khawatir rusak, dan bisa dibawa ke mana-mana.
ReplyDeleteMari manfaatkan kecanggihan teknologi untuk menghemat penggunaan kertas, supaya kelestarian alam terjaga. ..
Yup, banyak sekali pilihan untuk menyimpan dan bahkan menulis pokoknya gunakanlah teknologi untuk menjadi paperless
Deleteselama udah enggak kerja kantoran dan jadi IRT, saya udah lama banget gak pakai kertas. kecuali buku tulis karena untuk catat kajian, sisanya enggak pernah lagi nge print apa-apa. emang bener sih, zaman udah digital harus mulai paperless.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Kan, tak selamanya bisa lepas dari kertas dan hanya dapat mengurangi saja jadi selama bisa mengurangi sudah alhamdulillah.
Deletebener banget koh dari aku jaman kuliah udah gini, malah bekas revisi tesisku (karena udh sepuh msh revisi print out) dipake maenan anakku hahaha
ReplyDeleteAlhamdulillah, be a Go Paperless, sampai menjadi kebiasaan hingga anakpun melakukan hal yang sama mbak.
DeleteTermasuk mengurangi beli buku juga ya Koh, setahun dan ini baru membeli 3 buku itupun juga karena teman penulisnya. Tapi kalau semua orang menerapkan paperless ini jadi kasihan dong nasib penulis ya.
ReplyDeleteEnggak juga sih, terkadang saya juga tetap membeli buku, tapi kebanyakan yg dibeli itu e-book jadi yah banyak filenya di laptop ini.
DeleteSelama bekerja sebagai jurnalis dulu, aku udah mulai menolak press release atau dokumen yg berupa print out kertas. Biasanya aku bakal minta soft copynya. Aku juga suka bawa flashdisk sendiri. Biasanya penyelenggara acara bakal meminta flashdisk kalo kita minta soft copy. Jadi udah diantisipasi sedari awal. Tiket pesawat juga pakai e-ticket aja. Kalo buku mah aku masih beli yaaaa buku cetak. Memang e-book juga solusi. Tapi menurutku khusus budaya baca (buku atau novel) demi kenyamanan mata ini#eaaaa aku tetap beli versi cetaknya.
ReplyDeleteWah keren nih, good job mbak, terkadang kita memang perlu membawa FD kemana-mana biar ada file yang butuh disimpan.
DeleteDi kampus saya sering menggunakan kertas bekas atau rijek sebagai media untuk mencetak dokumen. Upaya mengurangi penggunaan kertas ini jadi salah satu cara untuk menyelamatkan iklim bumi.
ReplyDeleteWah keren nih Fadli sip selalu be a go paperless, terkadang sulit juga menjadi paperless. Namun, hal yang terpenting adalah mengurangi penggunaan kertas.
DeleteSebagai seseorang yang profesinya peneliti, aku mau nggak mau harus sering berurusan dengan ketikan. Kebetulan aku belum bisa 100% paperless, sehingga semua tulisan yang perlu di-proofread harus aku print bolak balik, atau pakai sisi lain kertas bekas.
ReplyDeleteIya nih mas, masih banyak orang belum bisa paperless. Masih banyak menggunakan kertas kalau bisa sih, kurangi penggunaan kertas.
DeleteMasih suka pake kertas juga buat anak sekolah print tugas. Kalo kertas udh gak kepake bisa dipake buat di dapur
ReplyDeleteIni kebiasaan emak-emak nih. Kalau ada kertas yang tak terpakai biasanya dipakai untuk dapur. Hati-hati mbak, yah kertas bekas print itu berbahay tintanya.
DeleteSetuju dengan caranya...go paperless demi kelestarian lingkungan. Seperti pengalihan dari cetak ke digital. Selama anakku home learning, semua tugas guru sudah melalui format digital, kirim bay email, jawab via WA, isi Google Form dan lainnya. Sungguh berapa banyak kertas bisa dihemat
ReplyDeleteSip, mbak dian sekarang sudah mulai sadar dengan mengurangi penggunaan kertas sejak dini.
DeleteJaman now udah berkurang bnget keknya penggunaan kertas ya Koh. Contoh kecil saja skrg klu kemn2 yg dibawa hp bkn buku unruk mncatat sgl sesuatunya. Smg bener pnggunaan kertas berkurang...
ReplyDeleteIya mbak mulai berkurang banget. Yup, sekarang kan ada ponsel dapat digunakan sebagai notes sekarang ini
Deletesaat ini memang sepertinya penggunaan kertas juga udah minimal banget aku lakuin di kehidupan pribadi, terutama jika mengikuti seminar aku prefer mencatatnya di evernotes
ReplyDeleteNah, kan sekarang ini ada teknologi. Gunakan lah teknologi untuk mengurangi penggunaan kertas.
Deletekami udah lakukan beberapa hal, koh. seperti membatasi penggunaan kertas, memakai 2 sisi, mengatur sebelum print dan memanfaatkan teknologi untuk mengirim dokummen. apalagi sekarang banyak cara untuk mengirim dokumen selain by email. google form dan pilihan lain dari google tersedia opsi share dokumen
ReplyDeleteWah, kereeennnnn mbak. Terkadang untuk saat ini masih menggunakan kertas tapi bisa untuk dikurangi.
DeleteE-mail sdh jadi aktivitas bersurat resmi dan kedinasan.
ReplyDeleteKirim penawarn pun kami juga pakai e-mail ke relasi kedinasan.
Koordinasi kebijakan kantor sdh pasti by e-mail. Komplain kerjaan nggak beres2, lebih jelas krn ada bukti, ya mending lewat e-mail.
Namun terkadang, bagi saya pribadi membaca dengan kertas itu sebuah kenikmatan tersendiri Koh Hendra, hehe.🙏😁
Wah perlu diteruskan nih semoga saja dapat diteruskan hingga ke lingkungan keluarga.
Deletekita harus berusaha semampu kita untuk terus mengkampanyekan pengurangan penggunaan kertas. Beralihlah kepada digital. Itu bisa mempermudah pekerjaan.
ReplyDeleteSetuju banget nih. Memang belum bisa menghilangkan sama sekali, namun masih bisa mengurangi ya kan. Saya juga sekarang jarang banget nulis di buku nih. Nulisnya di note kemudian simpan di drive
ReplyDelete